Film Panre Ambo Dan Kawali Sarat Dengan Nilai Budaya Berwujud Animasi Karya Anak Bone
Bone - Kreatifitas anak Daerah dalam pelestarian kerifan lokal dan budaya akan menghibur warga Kabupaten Bone, Film dengan judul "Panre Ambo dan Kawali" menampilkan gambar animasi 3D dengan menggunakan bahasa bugis akan ditayangkan di Planet Cinema pada 14 Desember 2024.
Film yang diangkat dari permasalahan mengenai kurangnya bahkan minat generasi muda untuk melanjutkan tradisi pembuatan Kawali yang merupakan kekayaan pengetahuan lokal suku Bugis, tradisi turun temurun ini harusnya dimulai sejak dini, sedangkan kenyataan hari ini menunjukkan bahwa hampir semua Panre Bessi di Bone hanya digeluti oleh kalangan orang tua.
Ichsan Hatib yang merupakan produser, sekaligus Sutradara menyampaikan bahwa film ini menceritakan mengenai kisah dan pengetahuan Panre Ambo Upe (pandai besi) pembuat Kawali asal Desa Paccing, Kecamatan Awampone, meskipun dalan proses penggarapannya tetap dibumbui beberapa cerita dan tokoh fiksi, namun sama sekali tidak menghilangkan esensi didalamnya. Film ini menitik beratkan pada step by step proses dan nilai filosofi pembuatan Kawali.
"tujuan film ini ialah sebagai film edukasi budaya yang menggugah minat generasi muda untuk turut menjaga, melestarikan, dan melakukan inovasi terkait pengetahuan lokal sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya," kata Ichsan
Lulusan S3 Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta 2018 menambahkan, Kolaborasi dan Dukungan Pembuatan serta peluncuran film ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak, antara lain Sumange Ruang Kreasi, Unilampaq Music, FBI BM Music Studio, Rumah Kreasi Budaya Bangsa Saoraja Bone, Ana’ Dara Kallolona Bone, Gerakan Pemuda Sadar Pendidikan, dan Duta Pelajar Kabupaten Bone".
Selain itu dalam pembuatan film ini juga melibatkan PKBM Sipakatau yakni melibatkan adik adik binaan dalam pembuatan film sebagai Voice actor dalam Upaya Pelestarian Sebagai komunitas belajar untuk anak putus sekolah. PKBM Sipakatau telah aktif dalam mendidik dan membina generasi muda Kabupaten Bone selama lebih dari lima tahun. Film ini adalah salah satu langkah nyata dalam mengintegrasikan pelestarian budaya dengan pendidikan kreatif.
“Melalui animasi, kami ingin menghidupkan kembali pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal yang merupakan harta kekayaan tak ternilai kita, selain itu kami ingin menghidupkan kembali semangat untuk meneruskan tradisi pembuatan Kawali yang kini lebih banyak digeluti oleh kalangan orang tua. Lewat media animasi 3D, kami berharap pesan budaya ini dapat tersampaikan kepada seluruh generasi tanpa batas usia."Tutup Ichsan.